SHOPEE AFFILIATES

SHOPEE AFFILIATES
KLIK GAMBAR GABUNG SEKARANG JUGA

FALSAFAH PENDIDIKAN BARAT REKONTRUKTIVISME



FALSAFAH PENDIDIKAN REKONTRUKTIVISME
Disediakan oleh : Zulfahmi (PGZ110002)


A.   PENGENALAN
Aliran falsafah rekonstruktivisme terdiri dari dua pemikiran, iaitu Masyarakat memerlukan perubahan sosial melibatkan baik perubahan pendidikan dan penggunaan pendidikan dalam merubah masyarakat. Aliran rekonstruktivisme mempunyai sikap terhadap perubahan tersebut bahawa mereka mendukung individu untuk mencari kehidupan yang lebih baik dari  sebelumnya dan semasa ini. Aliran falsafah rekonstruktivisme dapat menjadi alat yang reponsif kerana dihadapkan pada permasalahan masyarakat yang berhubungan dengan ras, kemiskinan, peperangan, kerusakan lingkungan dan teknologi yang tidak manusiawi yang membutuhkan rekonstruksi/perubahan dengan segera. Para individu di abad 20 kebingungan tidak hanya oleh perubahan yang telah terjadi, tetapi juga dengan kemungkinan perubahan pada masa yang akan datang yang harus dibuat jika kita hendak mengatasi masalah-masalah yang ada. Sedangkan ada banyak orang mempunyai pandangan yang berpikir dan mengembangkan perubahan sosial  yang disebut dengan falsafah rekonstruktivisme.

B.   LATAR BELAKANG
Aliran ini dikemukakan oleh Brameld dan Brubacher yang mengkaji tentang ide pokok aliran rekontruktivisme. Tokoh lain yang mempelopori aliran ini iaitu Georgie S. Count (rekontruktivisme sosial),ia member kritik yang menghendaki agar sekolah mengambil bagian dalam membangun masyarakat Amerika. John Dewey (rekontruktivisme individual) yang memandang pendidikan sebagai rekontruksi pengalaman-pengalaman yang berlangsung terus dalam hidup. Pada dasarnya aliran rekontruktivisme adalah sepaham dengan aliran perenialisme dalam mengatasi isu kehidupan modern, hanya saja jalan yang ditempuh berbeza apa yang digunakan oleh perenialisme, tetapi sesuai dengan istilah yang dikandungnya iaitu restore to the original form (kembali ke bentuk aslinya).
C.   ONTOLOGI ALIRAN REKONTRUKTIVISME
Rekontruktivisme ialah aliran yang berusaha mencari kesepakatan tentang tujuan utama yang dapat mengatur kehidupan manusia dalam suatu susunan baru seluruh lingkungannya, aliran ini ingin merubah susunan lama dan membangun susunan hidup kebudayaan yang baru melalui lembaga dan proses pendidikan. Tujuan ini hanya dapat diwujudkan melalui usaha kerjasama dari semua bangsa-bangsa. Yang dimaksud disini ialah suatu dunia yang diatur, diperintah oleh rakyat secara demokratis dan bukan dunia yang dikuasai oleh suatu golongan (Muhammad Noor Syam, 1998).

D.   Epistimologi Aliran Rekontruktivisme
Dasar filosofis aliran rekontruktivisme
a.    Pragmatisme menganggap kenyataan sebagai dunia pengalaman yang diperoleh melalui pendirian yang kebenarannya terkandung pada kegunaannya dalam masyarakat.
b.    Neopositivisme, secara am yang menjadi dasar pemikiran kaum positivisme adalah humanisme ilmiah, yang menghargai harkat dan martabat manusia, dan mempunyai keyakinan teguh bahawa ilmu dapat dipergunakan untuk membangun masyarakat masa depan.
c.    Macam-macam aliran rekontruktivisme
1)    Rekontruktivisme Sosial oleh George S. Counts
Beliau menulis bahawa semasa in terdapat jurang pemisah yang besar dan sulit dihilangkan antara peradaban industry dengan adat istiadat, kesetiaan, pemahaman, dan pandangan kita. Ia menyalahkan sekolah-sekolah kerana mengabdikan ketidaksamaan yang berdasarkan garis kaum, kasta dan etnik. Ia menegaskan bahawa semasa ini sekolah-sekolah menengah umum sebahagian besar dimasuki oleh anak-anak dari kelas sosial yang lebih baik kemampuan keluarganya. Dalam pendekatan ini terdapat dua aliran iaitu :
a.    Adaptif, golongan ini menginginkan individu dipersiapkan untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dimasa hadapan yang serba dinamis dan tak stabil.
b.    Reformis, golongan yang mempersiapkan individu menghadapi masalah-masalah di hadapan dan juga menginginkan individu aktif mengadakan perubahan yang di inginkan.
2)    Rekontrutivisme Radikal oleh John Dewey, beliau memandang pendidikan sebagai rekontruksi pengalaman-pengalaman yang berlangsung terus dalam hidup. Mereka memandang pendidikan sebagai alat membangun masa depan (Redja Mulyahardjo, 2001). Pendidikan merupakan badan kontruktif untuk memperbaiki masyarakat dan membina masa depan yang lebih baik (S. Nasution, 1993).

E.   AKSIOLOGI ALIRAN REKONTRUKTIVISME
Langkah awal yang diambil oleh aliran rekontrutivisme iaitu dengan mengadakan persahabatan pendidikan Amerika (American Education Fellowship atau AEF). Prinsip-prinsip yang menjadi asas kerja AEF iaitu :
a.    Memberikan kesempatan pendidikan yang sama kepada setiap anak, tapa membezakan ras, kepercayaan atau latar belakang ekonomi.
b.    Memberikan pendidikan tinggi latihan akademik, professional, dan tehnikal kepada setiap mahasiswanya untuk dapat menyerap dan menggunakan ilmu dan teknologi yang di ajarkannya.
c.    Membuat sekolah-sekolah Amerika menjadi berperan sangat penting.
d.    Menyusun program untuk anak-anak muda dari usia 17 sampai dengan 23 tahun untuk membawa mereka dan sekolah aktif menuju partisipasi dalam masyarakat.
e.    Mengusahakan penggunaan dari perlengkapan sekolah untuk pertemuan pemuda, kegiatan masyarakat, pendidikan orang dewasa.
f.     Bekerjasama penuh dengan semua lembaga masyarakat dan lembaga social.
g.    Terus memperluas penelitian dan eksperimen pendidikan.
h.    Mengajak pemimpin masyarakat untuk menjadikan pendidikansebagai bagian dari masyarakat.
Langkah selanjutnya dari aliran rekontruktivisme adalah mengadakan inovasi dan pengembangan kurikulum, kerana melihat semasa terjadi kesenjangan antara kurikulum dengan masyarakat. Kurikulum sebagai rekontruksi social mengutamakan kepentingan atas tanggung jawab tentang masa hadapan masyarakat. Kurikulum yang dibuat oleh rekontruktivisme social memiliki ciri-ciri berikut :
1.    Asumsi bertujuan menghadapkan siswa pada tantangan, ancaman, hambatan, atau gangguan-gangguan yang dihadapi manusia.
2.    Masalah-masalah sosial yang mendesak. Kegiatan belajar mengajar dipusatkan pada masalah yang mendesak.
3.    Pola-pola organisasi. Pada tingkat sekolah menengah, pola kurikulum organisasi disusun seperti sebuah roda, dipilih suatu masalah yang menjadi tajuk utama dan dibahas secara pleno.
Perkembangan selanjutnya dari rekontruktivisme social adalah penyebaran gagasan, gagasan itu dimaksud agar pendidikan dapat dibangun kembali dengan luar biasa. Kemudian sekolah masyarakat yang merupakan sekolah yang berpusat pada masyarakat untuk meperbaiki kehidupan masyarakat.

F.    PANDANGAN TENTANG PENDIDIKAN
Menurut aliran rekontrutivisme teori pendidikan didasarkan kepada beberapa hal iaitu :
1.    Tujuan pendidikan
a)    Sekolah-sekolah berfungsi sebagai lembaga utama untuk melakukan perubahan social, ekonomi dan politik.
b)    Tugas sekolah mengembangkan “ahli-ahli” sosial, warga Negara yang mempunyai tujuan mengubah wajah masyarakat semasa.
c)    Membangkitkan kesedaran peserta didik tentang masalah sosial, ekonomi dan politik.
2.    Metode pendidikan
Analisis kritis terhadap kerusakan-kerusakan masyarakat dan kebutuhan-kebutuhan pragmatik untuk perbaikan. Bererti metode yang digunakan adalah pemecahan masalah, analisis kebutuhan, dan penyusunan program perbaikan masyarakat.
3.    Kurikulum
Kurikulum berisi mata pelajaran yang berorientasi pada kebutuhan-kebutuhan masyarakat masa hadapan. Berisi masalah-masalah sosial, ekonomi, dan politik yang dihadapi manusia.

G.   PANDANGAN TENTANG BELAJAR
a.    Pelajar
Pelajar dipandang sebagai bunga yang sedang mekar yang mengandung erti bahawa pelajar adalah generasi muda yang sedang tumbuh menjadi manusia pembangunan masyarakat masa hadapan.
b.    Pengajar
1)    Direktur projek ialah guru yang tugasnya membantu siswa mengenali masalah-masalah yang dihadapi manusia sehingga siswa merasa terikat untuk memecahkannya.
2)    Pemimpin penelitian ialah guru yang tugasnya harus menumbuhkan dalam membantu peserta didik menghadapi kontroversi dan perubahan dengan cara berpikir yang berbeza-beza dalam pemecahan masalah.
c.    Pengajaran dilaksanakan di daerah-daerah yang tergolong belum maju dan tingkat ekonominya juga belum tinggi. Pengajara lebih di arahkan untuk meningkatkan kondisi kehidupan sesuai dengan potensi masyarakat.
d.    Belajar dengan rajin dalam menghadapi perkembangan semasa dan kemajuan teknologi agar tujuan pendidikan terlaksana.
ANALILIS FALSAFAH PENDIDIKAN REKONTRUTIVISME
Aliran ini didorong oleh adanya suatu tuntutan yang menghendaki agar sekolah berperan dalam membangun masyarakat masa hadapan. Rekontruktivisme adalah aliran dalam falsafah pendidikan yang mencari kesepakatan tentang tujuan utama yang dapat mengatur kehidupan manusia dalam persekitaran yang baru melalui proses pendidikan.



RUJUKAN :
1.    Abdul Fatah Hasan (2001), Pengenalan Falsafah Pendidikan, PTS Publications & Distributor Sdn. Bhd., Pahang.
2.    Abdul Khodir, (2007), Filsafat Pendidikan Islam, Gama Media Offset, Yogyakarta.
3.    F George Kneller,  (1971), Introduction to Philosophy of Education. NY : John wiley and Sons Inc, New York.
4.    Howard A Ozmon dan Samuel M Craver, (1990), Philosophical foundations of education, Merrill Publishing Company, Melbourne.
5.    Nana Syaodih Sukmadinata, (1997), Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktek. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
6.    Oemar Hamalik, (2007), Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
7.    Redja Mudyahardjo, (2006), Pengantar Pendidikan; Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "FALSAFAH PENDIDIKAN BARAT REKONTRUKTIVISME"

Posting Komentar