Museum Tsunami Aceh Untuk Mengenang Peristiwa Dahsyat
[caption id="attachment_1894" align="alignright" width="284"]
ilustrasi tsunami[/caption]
Museum tsunami Aceh merupakan museum untuk mengenang peristiwa dahsyat gempa dan tsunami yang terjadi tahun 2004 silam yang menelan ribuan korban akibat peristiwa tersebut. Hingga sekarang masih rakyat aceh masih trauma dengan bencana alam yang dahsyat itu.Museum tsunami di buat pada tahun 2009 yang terletak di pusat kota, tepatnya di jl sultan Iskandar Muda, gampong Sukaramai, kecamatan Baiturrahman kota Banda. Sebelah utara Berhadapan dengan kuburan belanda (kerkhof). Utara berhadapan dengan lapangan blang padang.
Letak Museum tsunami menambah indahnya kota Banda Aceh. Museum tsunami Aceh di rancang oleh arsitek ternama dalam negeri yaitu Ridwan Kamil (kang emil) salah tokoh walikota yang Memimpin kota Bandung periode 2013-2018.Ridwan kamil mengaku menangis saat mendesain museum tsunami tersebut seluas 2500 meter persegi."Dari ratusan proyek yang sudah saya lakukan,desain museum tsunami yang paling sulit" ungkap ridwan kamil. Ia juga mengatakan "Aceh adalah rumah kedua saya, sebut kami 3B yaitu Banda Aceh, Bandung dan Bogor" canda ridwan kamil saat menghadiri seminar nasional 'Pembangunan berkelanjutan' dalam acara memperingati 11 tahun gempa dan tsunami (26/12/2015).
Museum tsunami yang membuat banyak orang ingin mendatanginya dari Aceh maupun dari Luar Aceh karena bentuk museum seperti kapal penyelamat jika di lihat dari samping bawah, dinding museum menyerupai gelombang tsunami. Bangunan museum ini merupakan sebuah struktur 4 lantai dan luasnya 2500 meter persegi. Saat memasuki pintu pertama melalui lorong gelap gelombang tsunami dengan ketinggian 40 meter dengan efek air jatuh dan dinding air yang mengalir juga suara merdu dari orang mengaji Al-Qur'an. Setelah melewati lorong pertama terdapat puluhan standing screen yang menampilkan puluhan foto-foto gempa dan tsunami berupa korban bencana yaitu mayat, kerusakan tempat-tempat akibat dari bencana, pertolongan korban yang luka-luka dan juga banyak lainnya.
Museum tsunami yang membuat banyak orang ingin mendatanginya dari Aceh maupun dari Luar Aceh karena bentuk museum seperti kapal penyelamat jika di lihat dari samping bawah, dinding museum menyerupai gelombang tsunami. Bangunan museum ini merupakan sebuah struktur 4 lantai dan luasnya 2500 meter persegi. Saat memasuki pintu pertama melalui lorong gelap gelombang tsunami dengan ketinggian 40 meter dengan efek air jatuh dan dinding air yang mengalir juga suara merdu dari orang mengaji Al-Qur'an. Setelah melewati lorong pertama terdapat puluhan standing screen yang menampilkan puluhan foto-foto gempa dan tsunami berupa korban bencana yaitu mayat, kerusakan tempat-tempat akibat dari bencana, pertolongan korban yang luka-luka dan juga banyak lainnya.
[caption id="attachment_1893" align="alignleft" width="300"]
Cerobong museum[/caption]
Setelah ruangan kedua akan memasuki ruangan yang di sebut 'Ruang Penentu Nasib' atau fighting room dan di sebut juga the light of God, ruang ini berbentuk seperti cerobong semi gelap yang tertulis nama Allah di puncaknya. Dinding cerobong terpatri penuh dengan nama yang di sebut korban, sebaliknya bagi mereka yang masih ada harapan terus berjuang untuk hidup dan mengharap pertolongan dari Allah.hingga akhirnya selamat keluar dari gelombang tersebut. Setelah keluar dari cerobong melewati jalan memutar sambil mendaki yang menyerupai keluar dari gelombang setelah berputar-putar. Menuju jembatan harapan (Hope Bridge), ketika berada di jembatan melihat 52 bendera negara yang mengulurkan bantuan untuk mereka. Melalui jembatan ini seperti berlari ke tempat yang lebih tinggi. Setelah melewati jembatan terdapat ruang dokumentasi video gempa dan tsunami yang berdurasi 15 menit. Ruangan seperti bioskop dan tempat duduk yang bergerak saat video berlangsung seakan berada ketika saat kejadian. Setelah keluar akan memasuki ruangan yang berisi foto juga saksi bisu tsunami juga benda saksi bisu terjadinya tsunami. Terdapat juga Miniatur-miniatur tentang tentang tsunami seperti kejadian tsunami yang telah porak poranda oleh gempa dan tsunami datang melanda.Di ruang selanjutnya terdapat banyak simulasi di antaranya simulasi meletus gunung seluruh indonesia. Sampai di akhir terdapat aneka macam kue kering khas Aceh, kaos-kaos dan soufenir aceh menarik lainnya. Museum tsunami merupakan tempat koleksi saksi bisu dari kejadian gempa dan tsunami, dengan gedung yang di desain menyerupai kejadian gempa dan tsunami sampai bantuan dari luar negeri sampai ke tangan para korban yang selamat dari bencana gempa dan tsunami. Jika di antara pembaca yang belum berkunjung, silahkan datang untuk berwisata ke museum tsunami untuk melihat langsung bangunan megah ini. Buka setiap hari jam 08.30-16.30, hari jumat 08.00-12.00, siang 14.00-16.30.Hari libur Nasional tutup.
dragibus11 novembre 2008Champs Elysées = Drucker = « vous aimez les chiqps&nbsn;&raeuo; dans les Guignols = allusion tombée à l’eaumais c’est pas graaaaaaaaaaaaaave
BalasHapus